Tahap ketujuh ini membuat bunda berpikir berhari-hari. Bagaimana dapat merayakan kemajuan Mentorship yang menurut bunda kurang maju? Hehe. Bagaimana mengkomunikasikan suatu kritik pada mentee tanpa membuatnya tersinggung? Di sini skill Komunikasi Produktif dimainkan. Dan tadaa di atas lah hasilnya. Dear Uni,, adalah upayaku mengapresiasi kemajuan mentee sekaligus kritik terselubung hehe. Di sebelahnya ucapan dari mentee yang sebenarnya bukan berupa kemajuan sih. Lebih ke apresiasi. Kalau menteenya tega dan tegas, mungkin ia akan melancarkan kritik keras tentang bunda yang jarang menyapa, yang lama membalas chat, tentang bunda yang belum transfer ilmu apapun kecuali penjelasan sekilas tentang FBE dan link y**tube kajian FBE. Yah, bunda akui, pengalaman pertama jadi mentor ini tidak begitu baik.
Bagaimana perasaan bunda selama tahapan Kupu-kupu alias Mentorship ini? Seperti Kupu-kupu biru di atas. Awalnya bersemangat, takut, dan rajin melaksanakan tugas. Namun lama kelamaan rasanya makin ga fokus ke Mentorship ini. Ditambah bunda mulai work from home yang ternyata jauh lebih sibuk dari work from office. Susaah banget meluangkan waktu untuk Mentorship di tengah kejaran target tugas kantor ,rengekan main anak-anak, dan tangisan lapar bayik. Jadi di tengah-tengah sayap, warnanya pudar… Seperti pudarnya fokus bunda. Namun menjelang akhir tahap Kupu-kupu, bunda mulai dapat mengatur waktu dan mengerjakan tugas. Jadi semangatnya bisa lebih lagi. Warna tebal untuk semangat yang menebal! Hayuu atur waktu lebih baik lagi!!!
#terimakasihmentor
#terimakasihmentee
#jurnalke7
#tahapkupukupu
#bundacekatan1
#institutibuprofesional