Diposkan pada Bunda Cekatan

Jurnal VII Tahap Kupu-kupu: Rayakan Kemajuan!

Tahap ketujuh ini membuat bunda berpikir berhari-hari. Bagaimana dapat merayakan kemajuan Mentorship yang menurut bunda kurang maju? Hehe. Bagaimana mengkomunikasikan suatu kritik pada mentee tanpa membuatnya tersinggung? Di sini skill Komunikasi Produktif dimainkan. Dan tadaa di atas lah hasilnya. Dear Uni,, adalah upayaku mengapresiasi kemajuan mentee sekaligus kritik terselubung hehe. Di sebelahnya ucapan dari mentee yang sebenarnya bukan berupa kemajuan sih. Lebih ke apresiasi. Kalau menteenya tega dan tegas, mungkin ia akan melancarkan kritik keras tentang bunda yang jarang menyapa, yang lama membalas chat, tentang bunda yang belum transfer ilmu apapun kecuali penjelasan sekilas tentang FBE dan link y**tube kajian FBE. Yah, bunda akui, pengalaman pertama jadi mentor ini tidak begitu baik.

Bagaimana perasaan bunda selama tahapan Kupu-kupu alias Mentorship ini? Seperti Kupu-kupu biru di atas. Awalnya bersemangat, takut, dan rajin melaksanakan tugas. Namun lama kelamaan rasanya makin ga fokus ke Mentorship ini. Ditambah bunda mulai work from home yang ternyata jauh lebih sibuk dari work from office. Susaah banget meluangkan waktu untuk Mentorship di tengah kejaran target tugas kantor ,rengekan main anak-anak, dan tangisan lapar bayik. Jadi di tengah-tengah sayap, warnanya pudar… Seperti pudarnya fokus bunda. Namun menjelang akhir tahap Kupu-kupu, bunda mulai dapat mengatur waktu dan mengerjakan tugas. Jadi semangatnya bisa lebih lagi. Warna tebal untuk semangat yang menebal! Hayuu atur waktu lebih baik lagi!!!

#terimakasihmentor

#terimakasihmentee

#jurnalke7

#tahapkupukupu

#bundacekatan1

#institutibuprofesional

Diposkan pada Uncategorized

Jurnal V: False Celebration

Pekan ini kita diajak bertaubat! Review perkembangan selama Mentorship, akui kesalahan kita, rayakan kejujuran kita, dan tekadkan perbaikannya!

Istilah kerennya: false celebration. Bunda ‘merayakan kesalahan’ dengan mentee dan mentor. Paling susah tuh komunikasi dengan mentee karena bunda ingin mengakui kesalahan dan mulai dari awal sekaligus memotivasinya untuk tetap lanjut.

#jurnalke5

#tahapkupukupu

#bundacekatan1

#institutibuprofesional

Diposkan pada Bunda Cekatan

Jurnal IV: Check In

Selamat datang di pekan ke-4 dari 8 pekan Mentorship tahap Kupu-kupu Bunda Cekatan. Di tengah periode ini, kita diminta mengecek ulang sejauh apa progres mentorship kita, baik sebagai mentor atau mentee. Apakah sudah on the track? Apakah sudah nyaman dengan gaya komunikasi yang sekarang? Bagaimana penilaian dari mentor dan mentee tentang kita? Apa feedback nya? Itulah yang bisa bunda tangkap dari slide dan penjelasan ibu berikut ini

Sebagai mentor, bunda merasa sangat-sangat ga maksimal. Mulanya kami ada kesepakatan jam online bersama. Tapi kemudian dibebaskan. Kebebasan ini malah terasa memacetkan komunikasi karena satu chat aja dibalasnya lamaa. Dari segi prioritas, bunda merasa baik mentor maupun mentee nya tidak menjadikan momen Mentorship ini sebagai prioritas karena bunda pun masih sering menunda-nunda membalas chat. Duh. Terasa sekali kurangnya skill leadership bunda sebagai mentor. Bunda cenderung menganggap mentee setara dan sangat ingin melibatkan pendapatnya dalam hal gaya belajar kami. Tapi juga rasanya sulit menyusun kata-kata yang tidak membuatnya merasa dituntut. Bunda tak sabar menunggu chat bunda dibalas. Tapi ketika dibalas, bunda tak tahu bagaimana melanjutkannya dan membuatnya mengalir. Hupf. Singkat kata, bunda masih harus berjuang menggali perasaan mentee dan menyesuaikan perjalanan kami to be on the right track.

Adapun sebagai mentee, bunda cenderung pasif. Bunda menunggu dibimbing atau ditanya mentor bunda karena gaya mentor bunda ini agak unik. Beliau tidak langsung mempraktekkan instruksi bu Septi. Baru hari ini beliau mengajak check in. Bunda bersikap sangat kooperatif kecuali dalam hal membalas chat yang ga bisa responsif. Semoga ini memudahkan mentor dalam melaksanakan tugasnya. Walaupun perjalanan chat kami masih akan panjang.

#jurnalke4

#tahapkupukupu

#Bundacekatan1

#institutibuprofesional

Diposkan pada Bunda Cekatan

Jurnal III Tahap Kupu-kupu: Set Your Plan

Alhamdulillah! Setelah libur 2 minggu, bunda kini bisa belajar lagi dari bu Septi Peni Wulandani. Pekan ini, dalam rangka mandiri belajar, tiap mentee diminta untuk menyusun:

1. Skala prioritas skill yang akan dicekatankan. Daftar skill ini mengacu pada Peta Belajar yang telah dibuat pada tahap Telur-telur yang lalu. Jadi tahapannya berkesinambungan. Makin lama makin mengerucut dan fokus ke satu hal yang akan dilatih kecekatannya.

2. Ambil satu bidang yang paling diutamakan lalu susun tujuan yang akan dicapai. Tak tanggung-tanggung, bu Septi mencontohkan untuk set goals hingga bertahun-tahun ke depan. Bu Septi tampaknya ingin agar murid-muridnya berani bercita-cita setinggi bintang. Karena cita-cita kita adalah cermin setinggi apa kita menghargai diri sendiri. Sangat inspiratif!

Karena bunda bukan orang yang berbakat futuristic kuat, bunda hanya mampu membayangkan 2 tahun ke depan. Mudah-mudahan tercapai tujuan ini ya Allah. Aamiin.

Nah, setelah tujuan ditetapkan, saatnya membuat rencana pembelajaran mandiri

Bunda merasa tantangan 30 hari kemarin seru banget. Efektif untuk melatih kemampuan bunda membuat jurnal (aka memaksa bunda latihan menulis) dan melatih skill komunikasi bunda. Tapi rupanya belum cukup untuk membuat skill ini tertanam kuat dalam perilaku bunda. Kemarin setelah tantangan berakhir, bunda mulai selow lagi dan kehilangan arah saat menghadapi masalah komunikasi. Malah jadi error lagi. Fyuuh. Jadilah langkah ambisius ini. Bunda mau coba tantangan 60 hari. Mulai hari ini. Doain yaa netijeen.

Gimana reaksi mentor? Kereen katanya. Beliau mendukung bunda melaksanakan rencana ini.

Lanjuut rencana jangka panjang setelah lulus Bunda Cekatan (aamiin) dan masuk Bunda Produktif (aamiin) , bunda insya Allah tetap akan melanjutkan program belajar agar menjadi bunda yang lembut, ramah, sabar, dan terampil memantik daya pikir anak. Ini selaras juga dengan resolusi 2020 bunda. Alhamdulillah satu per satu, harapan dalam resolusi bunda ditunjukkan jalan pengabulannya oleh Allah. Maka nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan? #selfplak

#jurnalke3

#tahapkupukupu

#buncek1

#institutibuprofesional

Diposkan pada Bunda Cekatan

Jurnal II Tahap Kupu-kupu: Asses Your Skill

Tugas minggu ini
Video call dengan mentor
Video call dengan mentee

Alhamdulillah setelah perjalanan mencari mentor dan mentee seminggu kemarin, fix bunda punya 1 mentor dan 1 mentee.

Sebagai mentor, bunda memiliki skill Fitrah Based Education. Bunda mengenal FBE sejak 2014 dan sudah mengikuti kulwap, diskusi, dan workshop berkaitan dengan ilmu FBE ini. Jadi secara konsep mah udah ngelotok banget. Dan bunda dengan senang hati akan berbagi konsep ini dengan para orang tua yang membutuhkan. Namun untuk praktek nya baru sampai usia dini karena mengikuti usia anak-anak bunda.

Tiba saatnya mengobrol langsung dengan mentee untuk mengetahui skill level nya. Tadinya bunda meminta beliau untuk mengirim video yang menjelaskan sejauh apa pemahaman atau praktek FBE beliau. Tapi bunda lupa, beliau seorang ibu dari 6 bayi, balita, dan anak. Pasti sulit baginya untuk membuat video. Bunda lalu coba menggalinya saat video call berlangsung. Dalam otak sudah mengingat-ingat ilmu komunikasi dari bu Septi: perhatikan bahasa, intonasi, dan gestur tubuhmu! Namun saat prakteknya, ingatan itu seakan menghilang. Alhamdulillah bunda punya imej positif tentang mentee bunda sehingga gestur dan intonasi bunda cukup baik. Bunda berekspresi ceria dan banyak tersenyum. Mentee bunda pun terlihat kalem dan banyak tersenyum walaupun awal-awalnya agak canggung. Mungkin karena topik obrolan kami juga ga banyak serius nya ya. Lebih banyak ngobrol tentang diri dan anak-anak. Giliran beneran bertanya tentang FBE, bunda nge-blank mau nanya apa lagi hehe. Simpulannya mentee bunda benar-benar baru mengenal FBE sehingga masih perlu menyerap banyak materi meski mungkin secara tak sadar sudah praktek di rumah. Bunda lalu menjelaskan sedikit tentang jenis-jenis fitrah berdasarkan ilmu FBE. Bunda rasakan selama menjelaskan itu, bunda sangat bahagia dan antusias. Sementara mentee bunda menyimak sambil sesekali disela bayi yang rupanya terbangun di tengah video call.

Kemudian giliran mengobrol dengan mentor bunda. Mentor bunda ternyata lebih cantik dan ramah dari fotonya. Ia sedang hamil anak keempat sehingga tak bisa lama-lama di depan HP. Tadinya bunda ingin menjelaskan sejauh apa praktek komunikasi bunda dengan anak, namun sang mentor memilih mengalir saja selama obrolan minggu-minggu depan. Jadinya lebih banyak ngalor ngidulnya dibanding topik mentorship hehehe. Tetapi justru itulah yang menjadikan hati terasa hangat dan terikat lebih erat #eaa.

Terima kasih Ibu Profesional. Telah menyemplungkan bunda dalam pengalaman pertama menjadi mentor dan mentee sekaligus terhubung dengan dua orang ibu hebat. Tantangan apa lagi yabg akan dilemparkan nanti setelah libur lebaran ya? Kita tunggu saja.

#jurnalke2

#tahapkupukupu

#buncek1

#institutibuprofesional